Indonesia kembali berduka.
Ini adalah perwujudan atas bom yang terjadi di jakarta siang tadi, indoneaia yang sangat anti teroris ini kecolongan dengan kejadian tersebut. Namun ada asumsi menarik yang dikatakan konsfirasi ini hangat untuk diperbincangkan oleh sebagian yang ingin mengartikan untuk mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
semua rakyat indonesia sah-sah saja dalam berasumsi atas peristiwa Bom Sarinah siang tadi. Ada yang berasumsi ini murni teror atas kebencian ISIS pada TNI/POLRI meskipun secara militer tidak ikut terlibat dalam operasi di 2 negara tersebut(Iraq dan Suriah).namun dirasa isis TNI dan Polri menjadi ancaman serius secara pensosialisasian bahaya faham ekstrimis,radikalis, dan teroris.
Entah ia atau tidak jaringan teror tanah air ada afiliasinya dengan ISIS kita tidak tahu pasti, namun tetap saja ada keinginan membumikan sistem khilafah secara bertahap oleh kelompok ini memiliki kaitan meski tak begitu terlihat yang merupakan masih hangatnya isu khilafah yng diinginkan kelompok ini.
Di satu sisi masih hangat dibenak kita bahwa militan isis Abu Jandal Al Indonesi beberapa bulan lalu menantang TNI dan Polri untuk ikut terlibat dalam koalisi operasi ISIS di wilayahnya bersama untuk unjuk kekuatan.yang diasumsikan beberapa kalangan sebagai bukti perdana "say hallo" untuk polri. Jikalah ini memang sudah di agendakan untuk memporak porandakan (memakan korban jiwa besar) tentu bukanlah hal sulit bagi isis melakukanya seperti banyaknya korban yang terjadi di Bom Paris,
lalu kode apa atas lengangnya korban jiwa atas 6 ledakan atas Bom Sarinah,kita patut apresiasi intel polri kita yg dalam berita sudah mendeteksi kejadian ini sejak sebulan lalu.
Lalu apakah ini muni ISIS? Atau pengalihan isu multinasional,semua bisa diasumsikan oleh masyarakat sipil yang tak tahu banyak esensi dari setiap kode keras yang terjadi di negeri ini.,
dibalik trending topik #PrayForJakarta tidak ditemukan kelanjutan pembelian 10,46 % saham Freeport (Divestasi) yang hingga pukul 23.59 wib adalah batas akhir penawaran yang di ajukan sejak oktober lalu oleh Freeport
sekedar informasi Freport menawarkan 10,46 Divestasinya dengan nilai 23 Triliun dengan nilai 100% sahamnya 225 Triliun.yang di anggap terlalu tinggi, jika pmerintah tidak beli saham hingga pukul 23.59 apakah penawaran preeport ditarik kembali dengan tidak berlaku lagi Divestasi sesuai dengan kesepakatan batas deadtline tadi(kamis.Red)?
Dan hingga detik ini belum ada berita yang menyuguhkan apakah pemerintah sudah beli itu 10 % saham dengan nilai tawar diajukan oleh freeport tersebut..
Entahlah,APAKAH INI MURNI KEBENCIAN ISIS PADA TNI/POLRI atau BENAR KETIDAK SUKAAN AMERIKA ATAS KELONTANG-LANTUNGAN KONTRAK FREEPORT di negara kita????
semoga pemerintah lebih mendengar kata hati sebagai perwakilan atas kepentingan rakyat ketimbang mengikuti kata logika yang berorientasi pada ketamakan .....
WALLAHU'ALAM
Oleh : Afriansyah (ka.Hukum dan Ham HMI cabang Jambi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar