Sabtu, 28 November 2015

Pak Polisi fokus mengikuti Kajian HMI

Pekanbaru, 28 November 2015
Seiring berjalannya kongres HMI yang telah berlalu selama 6 hari, banyak sekali dinamika yang terjadi, dari mulai pemberitaan buruk media yang sangat mengusik organisasi ini tentunya merupakan salah satu dinamika yang ada. Pemberitaan tentang jalannya kongres yang ricuh dan menggangu masyarakat tentunya sangat terbantahkan dengan kenyataan bahwasanya mulai dari berjalannya kongres menunjukkan kongres yang berkualitas. Salah satunya yang terjadi pada sore ini, dinamika kongres yang berkualitas dengan adanya kajian-kajian tentang keislaman tampak nyata dilaksanakan oleh kader-kader HMI se-Indonesia. Sore ini kader HMI dari cabang malang menjadi Pemateri tentang Konsep Kebenaran. Riuh resah pemberitaan soal kongres yang tidak berkualitas seakan terbantahkan dengan ikut sertanya pihak aparat keamanan (Polisi) menyampaikan argumennya dan turut meramaikan jalannya diskusi ini.
Sahab salah satu polisi yang mengikuti diskusi menyampaikan bahwa "diskusi ini merupakan salah satu cara menunjukkan Uniknya organisasi HMI, semoga dengan adanya kajian-kajian seperti ini akan menciptakan kongres HMI yang aman dan berkualitas".
(AH)

Selasa, 24 November 2015

Mandiri "Kader HMI komisariat STIE Berwirausaha"

Pekanbaru, 25 November 2015
Di tengah hangatnya Kongres HMI XXIX dengan segala dinamikanya. Kader HMI komisariat STIE Jambi memanfaatkannya dengan mengembangkan jiwa wirausaha mereka. Hal ini tentunya bisa menjadi pelajaran bagi komisariat lain untuk mampu mengembangkan jiwa wirausaha. Karena momentum kongres bukan hanya tempat untuk kita belajar berpolitik saja tapi juga tempat untuk belajar berwirausaha

Randi salah satu penggagas mengatakan " Jiwa wirausaha memang harus di timbulkan dalam diri setiap kader, khususnya kader HMI Jambi karena selain belajar mandiri wirausaha juga merupakan salah satu ilmu yang diajarkan Rasulallah Saw dalam mencari rejeki". Mulai dari mulai kongres HMI di buka kader komisariat STIE mulai berjualan Buku-buku dan sovenir HMI, 3 hari kongres berjalan mereka telah menghabiskan 50% bahan dagangannya.
(AH)

Jumat, 20 November 2015

Tidak Boleh di Remehkan (Pentingnya Literasi Informasi)

Dalam kegiatan sehari-hari dalam sebuah organisasi, perusahaan, maupun individu menghasilkan dokumen berisi informasi. Hal itu ditambah pula dengan berkembangnya ilmu teknologi yang secara langsung membuat jumlah informasi semakin banyak. Teknologi yang ada sekarang ini memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja dan dalam bentuk apapun. Ribuan dan bahkan jutaan informasi berada disekitar kita. Berbagai jenis media menyampaikannya hingga sampai kepada setiap orang. Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat dan pesat menyebabkan munculnya berbagai informasi yang dihasilkan selain buku atau bahan tercetak, misalnya microfilm, cakram padat, e-book, dan lain sebagainya. Hal itu mengakibatkan ledakan informasi yang sangat dahsyat. Didalam Istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan jumlah informasi dengan cepat dan menghasilkan begitu banyak data. Kemudian berkembang isilah-istilah lain seperti informasi polusidan lain sebagainya.

Menurut Rubin, Penggunaan istilah tersebut menggambarkan, informasi yang ada saat ini sangatlah berlimpah dan tidak terbendung sehingga menimbulkan ketakutan sekaligus kecemasan informasi (information anxiety). Dalam infrastruktur informasi, peran perpustakaan merupakan penyebar informasi yakni dalam membantu seseorang menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhanya. Rubin mengemukakan bahwa perkembangan teknologi juga mengakibatkan saluran penyebaran informasi menjadi bervariasi, misalnya internet, Televisi, jaringan telepon umum, jaringan telepon seluler dan lain sebagainya. Di satu sisi saluran-saluran tersebut menyediakan akses informasi yang besar, sementara di sisi lain semakin banyak informasi yang diciptakan dalam bentuk elektronik semakin besar pula ketergantunganya pada komponen elektronik (komputer, telepon, radio, televisi) dan ketergantungan pada penyebar informasi tradisional seperti perpustakaan semakin berkurang.

Oleh karena itu khususnya pada masyarakat sebagai pengguna informasi, harus memiliki sebuah kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi, membangun strategi pencarian informasi, menemukan dan mengakses informasi, mengorganisasikan, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara etis dan tepat, mengkomunikasikan dan menciptakan informasi.

Untuk mendapatkan kemampuan literasi informasi seseorang perlu mencari tahu bagaimana di dalam literasi informasi itu atau perlu mendapatkan bimbingan terlebih dahulu setiknya belajar dengan orang yang lebih ahli mengenai literasi informasi atau bisa juga melalui internet. Masyarakat lah nantinya yang akan mendidik anak-anak mereka seperti, membaca dan menulis dan bagaimana mencari informasi yang dibutuhkan setelah didapatkanya kemudian memilih dan mengolah informasi tersebut lalu disebarkan atau diberikan kepada orang lain. Tentunya informasi yang mereka dapatkan informasi yang bersifat positifdan mendidik. Pendidikan literasi informasi hendaknya diperkenalkan kepada masyarakat agar masyarakat nantinya terbiasa dengan pencarian informasi yang dibutuhkan sehari-hari terutama di dalam mendidik orang yang ada disekitarnya. Kemampuan literasi semacam ini bersifat longlife learning atau dengan kata lain pembelajaran yang berguna sepanjang hayat. Kemampuan ini dapat dipakai dalam kehidupan mereka kelak misal dalam kehidupan sosial, bidang pekerjaan atau dalam mengambil keputusan.

Literasi informasi juga dapat membentuk pribadi yang berpikir kritis, untuk itu sangat penting kemampuan berpikir kritis karena seseorang tidak percaya begitu saja dengan informasi yang ada serta didapatnya. Kemampuan seperti inilah yang dapat mendorong seseorang untuk selalu ingin tahu terhadap segala informasi yang selalu berkembang dan terus mencari kebenaranya, kemudian ia mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya dapat menemukan kebenaran informasi tersebut
(AH)

Kamis, 19 November 2015

Benih Ekonomi Liberal (Sebuah Ketakutan Akan Realita Saat Ini)

Seperti dikemukakan oleh Partadiredja (1983), seorang pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, sebagian besar negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, menganut sistem ekonomi campuran. Terdapat pemilikan swasta perseorangan atas alat- alat produksi yang berdampingan dengan pemilikan negara, dan bahkan pemilikan kelompok-kelompok persekutuan adat. Mekanisme harga dan pasar bebas, hidup berdampingan dengan perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagian besar harga barang dan jasa dan faktor produksi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pemerintah juga mempengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran tersebut melalui kebijaksanaan harga, termasuk penetapan upah minimum. Mengenai turut campurnya pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dapat dilihat ketentuan pada ayat 2 dan 3 pasal 33 UUD 1945. Ayat 2 tersebut berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara“. Menurut Mohammad Hatta, yang merumuskan pasal 33 tersebut, dikuasai oleh negara tidak berarti negara sendiri yang menjadi pengusaha, usahawan atau ondenemer. Selanjutnya dikatakan bahwa kekuasaan negara terdapat pada membuat peraturan-peraturan guna kelancaran jalan ekonomi, peraturan yang melarang penghisapan orang lemah oleh orang yang bermodal. Demikian pula negara mempunyai kewajiban supaya ketentuan yang termuat pada pasal 27 ayat 2 dapat terlaksana. Ketentuan itu berbunyi “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Dalam dokumen GBHN pada masa Orde Baru, sistem ekonomi Indonesia dinamakan sebagai demokrasi ekonomi yang memiliki cirri-ciri positif diantaranya Pertama, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Kedua, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ketiga, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. dengan memaknai cirri-ciri positif tersebut tidak menutup kemungkinan terdapat makna atau dampak negative dari system perekonomian demokratis tersebut, salah satu faktanya adalah liberal economy. Liberal merupakan ekonomi pasar yang mempunyai kebebasan untuk melakukan langkah-langkah kegiatan ekonomi kepada pelaku ekonomi bertransaksi akan tetapi dalam ekonomi liberal pemerintah tidak ikut campur tangan melainkan hanya turut mengontrol agar terlaksananya transaksi ekonomi. Masyarakat bebas mengambil keuntungan, bebas memilih pekerjaan dan lain sebagainya. Namun kemampuan bersaing sangat menentukan bagaimana kelangsungan perekonomian yang di jalani, dalam arti lain yang memiliki modal kecil dan tidak mampu bersaing dengan pemilik modal besar akan semakin tertindas. Kekhawatiran dan dampak negative dari system perekonomian yang dibangun secara demokratis ini tampaknya telah timbul di Indonesia. Dapat kita lihat saat ini pemilik modal, bos, pengusaha dll, yang memiliki modal dengan skala besar sangat menguasai arah pergerakan ekonomi Indonesia. Hal ini sebenarnya sudah lama ditakutkan oleh pelaku-pelaku ekonomi kecil yang ada di Indonesia. Salah satunya contoh adalah dengan menjamurnya toko-toko klontong mewah seperti alfmart,indomart,jambimart dan sebagainya memberikan dampak besar terhadap pengusaha-pengusaha kecil disekitarnya. Pola kemawahan dalam bertransaksi jual beli saat yang saat ini sedang ditanamkan oleh pemilik modal besar membuat masyarakat Indonesia terjerumus dalam pola yang sedang dibangun yang mana sangat berakibat buruk bagi pengusaha toko kecil, serta pengusaha yang tidak memiliki modal besar. Masyarakat Indonesia tidak mampu bersaing dengan adanya hal tersebut. Dampaknya walaupun pertumbuhan ekonomi secara nasional meningkat akan tetapi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tidak terwujud padahal sebenarnya inti utama dari setiap kebijakan ekonomi dan sitem ekonomi yang dibangun seharusnnya sangat mengutamakan kepentingan rakyat sehingga dapat mewujudkan kemakmuran pada rakyat yang esensinya telah tertulis pada UUD 1945
(AH)

Sambangi cabang dalam badko Jambi,kandidat ketum Kohati ini usung rumah ideologi bagi Kohati

INSANCITAMEDIA. Sambangi cabang dalam badko jambi,kandidat ini sekaligus nikmati keindahan Kerinci (18/11)

Salah satu kandidat ketum kohati yang akan bertarung pada munas ke-22 Pekanbaru  usung konsep rumah Ideologi Kohati.

Adalah Yenni Patrizia, kabid eksternal kohati periode saat ini yang juga berasal dari Makassar serius akan bangun kohati kedepan yang tertuang dalam "rumah ideologi"

Rumah ideologi yang dimaksud adalah
Membangun kohati dalam bingkai kekeluargaan.
"Rumah ideologi ini seperti sebuah bangunan rumah yang nyaman dan memiliki struktur bangunan yang kokoh, sehingga dengan kekokohan bangunan ini akan menghasilkan konsep progresif untuk kemajuan Kohati kedepan,dan ideologi nya adalah islam." Katanya.

Disamping itu beliau mengtakan dalam internal kohati yang harus di tonjolkan adalah sisi kekeluargaan,bukan konfliknya. Beliau juga menyoroti pergerakan peminis perempuan hari ini uang sidah tidak sesuai dengan syatiat slam yang ada di Barat.

Dalam silaturahminya di Jambi beliau sangaT senang dengan sambutan teman-teman kohati yang sangat antusias berdiakusi serta memberikan masukan untuk Yenni. Beliau juga senang mengunjungi eberapa objek wisata dalam provinsi Jambi seperti Kerinci dan sungai penuh

Adapun cabang yang dikunjunginya adalah cabang Batanghari,sarolangun,bangko,kerinco,bungo,tebo,Jambi dan TanjabBarat.

Dokter alumni UMI Makassar ini ajak seluruh kader kohati kedepannya untuk menggalakan gagasan untuk kemajuan trlepas siapun yang jadi ketum KOhati pada munas ini harus membawa perubahan yang lebih baik untuk kemajuan kohati dan Hmi kedepannya.

(AY)

Jumat, 13 November 2015

Sukses,FGD Hukum dan Ham munculkan beberapa rekomendasi

INSANCITAMEDIA.JAMBI. Focus Grup Discusion dengan thema "Hukum dan media massa : menakar independensi media massa hari ini sukses dan diikuti antusias oleh seluruh kader Hmi yang Hadir di Graha Insan Cinta,kamis (13/11).pukul 14.30 wib.

Himpunan mahasiswa Islam cabang Jambi melalui bidang hukum dan ham kembali mengdakan FGD yang diikuti dengan antusias dan penuh kritik terhadap media massa maupun media tv hari ini.

Dalam FGD ini Hmi mengundang pelaku pers Herri Noveldi atau yang akrab di kenal dengan Nama pena Herri N Posmo. Beliau adalah ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi dan pimred posmetro Jambi.

pemateri memeparkan kondisi media massa hari ini,khusunya keindependensian media dan hukum-hukum dalam jurnalistik secara detail seauai dengan permintaan kader.

"Pers sebagai pilar ke 4 dalam demokrasi saat ini memiliki peranan dan fungsi penting dalam demokrasi pasca orde baru.namun kalau aktifitas ini tidak dikawal dengan seksama akan merugikan bagi konsumen media massa"tutur Heri

Ketika ditanya oleh peserta FGD sepertinya media massa hari ini cenderung berpihak dalam pilkada provinsi Jambi beliau tidak menjawab,namun beliau mengatakan ada beberapa ciri media massa tersebut mengarah kepada salah satu kandidat.dengan menilai konten berita secara keseluruhan,beliau menyarankan hukuman terbaik bagi nerita yang tidak seauai demgan kebenaran adalah dengan tidak melihat atau membacanya sama sekali.

Namun Fakta dalam masyarakat kita berkata sebaliknya, bahwa masyarakat belum siap cerdas.itu terbukti daro tingkat keaukaan masyarakat dalam membaca atau menonton yang lebih suka pada berita atau tontonan yang menarik ketimbang yang penting.

Kabid hukum dan ham Hmi cabng Jambi Afriansyah mengatakan kegiatan ini kita lakukan sebagai ajang diakusi kader dan bagian dari realisasi program cabang sendiri. Meakipun pesertanya sedikit beliau tak menyoal yang penting adalah Qualitas dan bukan kuantitas.
"Udangan sudah kita sebar keseluruh komisaroat dan kader,mekipun yang hadir segini,ya tak masalah"tandasnya.

Ada beberapa rekomendasi dalam FGD ini diantaranya adalah,perkuat regulasi pers sehingga jurnalis lebih berkualitas, revitalisasi funsi dewan Pers dan komisi penyiaran, bekukan berikan sanksi kepada media yang melakukan pemberitaan yang tidak memenuhi karya jurnaliatik.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan kenangan dari Ketua Umum Firman kepada pematero sebagai wujud terima kasih atas kerjasama yang baik antara HMI dan AJI

(AY)

Selasa, 10 November 2015

Kohati cabang jambi tabur bunga di makam pahlawan

JAMBI. Kohati cabang Jambi tabur bunga pada peringatan hari pahlawan 10 November di Taman Makam Pahlawan Jambi(10/11) pukul 11.00 siang tadi.

Pada peringatan hari pahlawan ini Kohati tabur bunga wujud menghargai perjuangan pahlawan khususnya pahlawan Jambi yang berjuang mempertahan kemerdekaan Indonesia dan Jambi pada masa lampau.

Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh pengurus Kohati Cabang Jambi dan beberapa pengurus Hmi Cabang Jambi.

(AY)

Sikapi hari pahlwan,kader HMI harus miliki jiwa patriot

JAMBI. Peringati hari pahlawan aktivis HMI, Muslim tekankan seluruh mahasiswa untuk hargai perjuangan pahlwan yangvtelah berjuang demi bangsa dan negara

10 November adalah hari pahlawan yang diperingatkan rutin oleh segenap bangsa Indonesia tak terkecuali Bem FH Universitas Batanghari,Selasa (10/11) di Aulu Unbari,Jambi

Dalam peringatan hari pahlawan ini seminar yang digelar dengan tujuan membangkitkan semangat patriot mahasiswa yang dewasa ini secara umum terus tergerus dikalangan pemuda coba di galkkan oleh segenap mahasiswa.

MUuslim Perwakilan HMI yang ikut hadir dalam seminar mengatakan mahasiswa harus memiliki jiwa hormat dan menghargai pahlawan dengan cara yang sesuai dengan zaman. Kader Hmi komisariat Tarbiyah Iain Sts ini ajak mahasiswa untuk munculkan karya baru di tengah globalisasi,baik berupa tulisan karya seni dan sebagainya.

Seminar ini mengusung tema "melalui seminar hari pahlawan kita bangkitkan jiwa patriot di kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa" yang dibuka oleh Rektor Unbari

Seminar ini di hadiri oleh seluruh Bem dan OKP sejambi.Adapun pemateri dalam seminar ini yaitu bapak Yassir dir Binmas Polda Jambi.

Sabtu, 07 November 2015

Galery follow up komisariat persiapan Stikes HI

Follow up konstitusi Komisariat Persiapan Stikes Hi pemateri : Iin Habibi
Tempat Stikes Hi
Jimlah peserta 11 Orang

Sampaikan materi mission pada follow up,kabid PAO pertanyakan militansi kader

JAMBI. Dalam rangka menjalankan roda perkaderan dalam lingkungan HMI Cabang Jambi,komisariat Ekonomi korkom Unbari adakan Follow up Minggu,(7/11) pukul 15.00

Bertempat di sekretariat Hmi korkom Unbari,follow up yang digelar komisariat Ekonomi berjalan sukses dan kritis, follow up ini mengusung materi Mission Hmi yang di sampaikan oleh Kabid PAO Hmi cabang Jambi,Inta Umri Habibi atau lebih akrab di panggil iin.

Dalam follow up ini turut hadir ketum korkom unbari darmawan,ketum komisariat Hukum Rico dan seluruh kader komisariat yang ada di lingkungan korkom unbari,seperti komisariat ekonomi,hukum dan Kip.

Dalam penyampaiannya iin habibi mengingatkan agar seluruh kader HMI agar memiliki semangat juang untuk mewujudkan cita-cira Hmi yg tertuang dalam tujuan yaitu terbinanya insan akademis,pencipta pengabdi yang bernafaskan islam dan bertnggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridio Allah swt.

(AY)

Jumat, 06 November 2015

Komisariat tarbiyah adakan LK1

JAMBI. komisariat Tarbiyah adakan lk1 Jumat (6/11)

Dalam rangka perkaderan Hmi kembali adakan Basic Training

Bertempat di GIC Hmi cabang jambi ketua umum cabang Firman Syaputra buka lk1 didampingi ketum konisariat Fery Andeswan.

Adapun peserta yang ikut training ini berjumlah 18 orang terdiri dri 12 putri dan 6 putra.kesemuanya merupakan mahasiswa Iain Sts jambi.

Lk 1 ini akan dilaksanakan selama 4 hari.terhitung hari ini hingga senin pagi penutupan.

Gallery follow up

Follow up KMO kohati cabang jambi bersama kanda Hadi Suprapto Rusli (sabtu,17 oktober 2015) di taman Aggrek Jambi

Selasa, 03 November 2015

HMI GELAR FGD "PILKADA DIDEPAN MATA"

JAMBI. Pilkada serentak 9 Desember sudah didepan mata, 37 hari lagi semua pemilih akan memberikan hak suaranya di bilik suara masing-masing.

Himpunan mahasiswa islam cabang jambi gelar Focus Grup Discusion(FGD) di GIC selasa(3/11) pukul 21.00 yang saat ini sedang berlangsung.

FGD ini menghadirkan pemateri dari pihak KPU diaantaranya Yatno Komisioner Kpu Kota Jambi dan Sanusi Komisioner Kpu Provinsi Jambi yang keduanya merupakan alumni HMI.

Dalam FGD ini Yatno berkali-kali katakan tolak money politik dan maksimalkan peran serta mahasiswa dalam moment pilkada ini. Disamping itu juga beliau katakan mahasiswa harus menjadi pengawal dalam pilkada ini.

"Katakan kepada teman-teman jika belum terdaftar dalam DPT melapor ke KPU supaya datanya bisa kita olah,apakah mau milih di kota jambi atau di daerah asal.supaya namanya tidak ganda" katanya.

Salah satu peserta FGD menanyakan apa perbedaan perafa kampanye yang disediakan KPU dengan yang lainnya beliau menjawab
"Selain peraga yang disediakan kpu ,semuanya adalah ilegal,adapun bedanya adalah perada kampanye baliho yang disediakan kpu selalu gandengan.dan dipasang di titik yang telah di tentukan. Jika ada baliho calon yang tidak gandengan berrti itu pelanggaran.silahkan lapor"tutupnya

(AY)

Minggu, 01 November 2015

Poto-poto LK1 HMI KOMISARIAT Hukum Korkom Unbari

Ini poto saat teknik sidang malam minggu dan penutupan pagi senin tanggal 2-11-2015

Resmi, HMI Cabang Jambi miliki lembaga baru

HMI CABANG JAMBI. Dalam rangka mewujudkan kreativitas kader dalam berproses,HMI cabang Jambi resmi bentuk lembaga baru.

Bertempat di GIC Hmi cabang jambi, seluruh kader yang berlatar belakang mahasiswa kesehatan gelar muslem(musyawarah Lembaga) untuk memilih formateur kepengurusan.(1/11) pukul 09.20 wib.

Adalah LKMI (Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam) yang pertama kali di adakan sejak HMI cabang Jambi berdiri.
Muslem ini dibuka langsung oleh Ketua umum HMI cabang jambi Firman Syaputra.

Dalam sambutannya ketum yang berasal dari korkom Iain ini mengharapkan pasca terpilihnya formateur LKMI  nanti dapat melaksanakan program kerja
"LKMI ini perdana di Hmi cabang Jambi,ini merupakan sebuah capaian baik.dan akan lebih baik lagi jika nanti LKMI ini dpat berjalan dengan benar sesuai amanat musyawarah".tuturnya.

Muslem LKMI di ikuti oleh 25 kader kesehatan seperti keperawatan,kebidanan dan psikologi
Adapun hasil muslem ini merekomendasikan 3 nama untuk menduduki posisi direktur LKMI yaitu 1.irma (stikba) 2.Anggi (Stikes HI).dan 3.Novi (Stikes HI).

Nama-nama ini akan dipilih oleh presidium HMI untuk diputuskan menjadi direktur LKMI.

(AY)

Konseptualisasi Pemberdayaan Masyarakat Sebuah Rujukan Maksimalisasi perjuangan BPL

Konseptualisasi Pemberdayaan Masyarakat (Sebuah Rujukan Maksimalisasi Perjuangan BPL).

Oleh: Agung Hidayat

Sebuah kesimpulan yang diambil dari subjektifitas saya selaku manusia, yang didapatkan dari hasil diskusi yang diadakan oleh BPL HMI cabang Jambi dengan tema “Konseptualisasi Pemberdayaan Masyarakat” yang disampaikan oleh kanda Jefri Nurahman.
Sudah diketahui bahwasanya Pemberdayaan adalah membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan memberikan kebebasan kepada seseorang bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakan-tindakannya. Dalam hal lain pemberdayaan memberikan output kemandirian terhadap objeknya untuk memberikan penguatan kepada masysarakat binaannya. Tentunya bila dikaitkan dengan kaderesasi yang ada di HMI, organisasi ini memiliki persepsi yang sama dalam memandang konteks pengabdian dimana hal tersebut termaktub dalam tujuan HMI “Terbinanya Insan akademis,pencipta,pengabdi,yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di Ridhoi Allah SWT”.

Ketika pemberdayaan merupakan sebuah konsep penguatan masyarakat, HMI juga memandang perkaderan merupakan konsep penguatan kader-kadernya dengan pola memberikan kesetian kepada kader dalam segi pencapaian tujuan HMI, yang tujuan agar kader-kader sadar akan hak dan tanggung jawabnya selaku kader dan tentunya secara tidak langsung penanaman nilai-nilai HMI sudah tertanam secara mendalam kepada kader. Maksud sadar disini bukan proses tidak bisa menjadi bisa akan tetapi dari tidak bisa menjadi bisa dan segera melaksanakannya pada tahapan aplikasinya. Dalam analogi sederhana ketika tebangun dari tidur bukannya tidur lagi tapi bangun tidur setelah itu melakukan aktivitas hingga dia merasa letih dan tertidur dari letihnya.

Hal ini juga akan terlaksana dengan baik ketika pembina dalam hal ini pengurus cabang maupun komisariat dan orang-orang yang telah menempuh jenjang pendidikan yang tinggi di HMI mampu memunculkan rasa partisipasi kader-kadernya dan tidak sepatutnya selaku pembina atupun senior menyalahkan kader-kadernya.
Berikut formulasi yang ditawarkan dari diskusi sebagai standar baku dalam menjalankan konsep pembardayaan yang ada di HMI :

Cabang ----> BPL -----> Komisariat

Kakak Angkat

Dari alur diatas sudah jelas bahwasanya BPL memiliki peran penting dan menjadi formulasi yang sempurna dari berbagai permasalahan proses kaderesasi yang ada pada saat ini. BPL memiliki tugas untuk benar-benar selektif dalam proses penunjukan kakak angkat dan harus memberikan ruang training yang seluasnya-luasnya bagi siapa saja yang mau menjadi kakak angkat. Dan yang jelasnya BPL harus selalu berada pada alur-alur perkaderan yang ideal serta tidak sedikitpun masuk pada ranah politik cabang dan tentunya seluruh pihak harus mendukung dan menerima apapun keputusan baik yang telah dikeluarkan oleh BPL.

Semoga tulisan ini mampu memberikan pemahaman kepada seluruh kader-kader HMI khususnya cabang jambi, bahwasanya BPL memiliki alur-alur yang baku dalam proses kaderisasi HMI maka dari itu partisipasi dalam bentuk menerima seluruh kebijakan BPL merupakan point penting yang harus tertanam pada setiap pengurus cabang maupun komisariat yang ada. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwasanya BPL juga harus dan terus menjalankan fungsinya sebagai badan yang benar-benar bersih, karena tujuan BPL dalam mengelola perkaderan hanya untuk mendapatkan Ridho dari Allah SWT secara pribadi dan mampu mewujudkan 5 kualitas insan cita kepada diri seluruh kader-kader HMI.