Kamis, 08 Oktober 2015

RATAPAN HIJAU-HITAM

                ”RATAPAN HIJAU-HITAM”
Oleh; Anton
Kabid Pembinaan Anggota HMI Cabang Jambi periode 2015-2016

Ditengah kondisi yang sangat memperhatinkan dari semua organisasi ekstra kampus tak terkecuali Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), organisasi yang dilahirkan ditengah heruk pikuk bangsa Indonesia tepatnya 5 Januari 1947 yang dipelopori oleh Lafren Fane Dkk Disalah satu Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta yang merupakan Ibu kota Bangsa Indonesia pada waktu itu. Berangkat dari kondisi bangsa dan mahasiswa islam maka dengan keyakinan
yang kuat perlu ada wadah bagi mahasiswa Islam untuk megembangkan gagasan-gagasan cemerlang baik tentang Keindonesia mapun keislaman. Seiring berjalannya waktu berbagai dinamika bangsa telah dilewati oleh Himpunan ini, tak terlepas cacatan hitam maupun putih telah terukir dalam sejarah bangsa.

Sebagai organisasi tertua HMI kini telah menginjak usia Senja, berbagai prestasi telah ia lahirkan, sebagai mana dengan komitmen awal berdirinya, komitmen dalam mepertahankan NKRI dan Menyiarkan Syariat-Syariat Islam, dengan usia senjanya kini HMI tak lagi menjadi harapan bagi bangsa indonesia sebagai harapan yang pernah terucap dari bibir Pahlawan Nasional Jendral Sudirman Sewaktu menghadiri dies natalis HMI 1948 dijogjakarta “ HMI bukan saja sebagai Himpunan Mahasiswa Islam tetapi HMI adalah Harapan Masyarakat Indonesia” sebagai Pahlawan Nasional yang telah memperjuangkan bangsa Indonesia menaruh harapan besar terhadap HMI.

68 tahun HMI telah berkiprah berbagai hujatan yang datang silih berganti baik dari luar maupun Alumni HMI itu sendiri sebagai mana yang dilotarkan tokoh HMI Nurcholis Majid bahwa HMI sebaiknya diburbakan. Dengan kompleks persoalan yang tegah dialami HMI hari menjadi bahan Kajian bagi kader HMI sebagai Refleksi demi kejayaan HMI kedepannya Jika kader Hijau-Hitam Ingin HMI masih tetap memberi Konstribusi terhadap kemajuan bangsa. Tentu, untuk membuat HMI Kembali seperti masa kenjayaannya banyak hal yang mesti kita kaji secara bersama demi mempertahankan eksistensi HMI. Dalam buku 44 indikator Kemunduran HMI Karangan Almarhum Ayahnda Agus Salim Sitompul telah jelas memberi pesan kepada kita semua selaku kader HMI betapa konfleksnya persoalan yang ada ditubuh Himpunan ini yang mesti harus segera dibenahi, agar Himpunan yang sangat kita cintai kembali melahirkan generasi-generasi muda yang mampu menjadi gerda terdepan dalam setiap mentum bangsa ini, semoga dikongres HMI yang XXIX ini tidak hanya melahirkan ketua umum semata tetapi bagaimana kita mampu melahirkan program kerja yang selalu besenergi dengan landasan perkaderan HMI demi eksistensi Himpunan ini, kembali menjunjung tinggi budaya perkaderan HMI dalam rangka mencetak generasi muda yang siap tampil dalam arus Globalisasi.

1 komentar: